Pudak adalah makanan/kue khas kota Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Makanan
ini terbuat dari bahan tepung beras, gula pasir/gula jawa dan santan kelapa
yang dimasukan kemasan terbuat dari bahan yang disebut “ope” yaitu [ [pelepah
daun pinang ]]. Pudak juga ada yang berbahan sagu dan disebut pudak sagu. Pada
perkembangannya, ragam pudak tidak terbatas 3 rasa macam saja seperti
sebelumnya : pudak putih (gula pasir), pudak merah (gula jawa) dan pudak sagu.
Pada masa kini, oleh kreatifitas pembuat kue pudak untuk merebut pasar, maka
ragam dan rasa pudakpun bertambah, diantaranya pudak pandan yang berwarna hijau
dan harum karena campuran sari daun pandan. namun kadang-kadang para pembuat
pudak memilih menggunakan daun suji sebagai perwarna pengganti, mengingat warnanya
yang lebih kuat hijaunya, sensasinya juga tak kalah dengan daun pandan.
Disamping rasa yang khas, bentuk kemasan pudak tidak ada yang menyamai di
antara jajanan manapun. Dari bahan yang sudah mulai langka, pembuatannya pun
tidak sederhana. Pangkal pelepah daun pinang harus disamak lebih dahulu untuk
memisahkan kulit luar dan kulit dalam. kulit bagian dalam inilah yang
dimanfaatkan. Setelah dibersihkan dan dipotong-potong sesuai ukuran, kemudian
dilipat dan dijahit dengan alur seperti huruf L tanpa sudut, sehingga sisi dan
dasarnya tertutup dan membentuk ruang seperti gelas. Setelah adonan dituangkan,
ujung kemasan yang terbuka dikuncupkan dan diikat. Baru dikukus.
Kue pudak merupakan jajanan yang kaya kalori dan mengenyangkan. Disamping
itu kue ini bisa bertahan selama 3 hari, bila diangin-anginkan. Konon kue ini
dibuat sesuai kebutuhan masyarakat Gresik yang saat itu yang bermata
pencaharian sebagai pedagang, yang cenderung bepergian jauh.
Apabila anda yang ingin mencicipi citarasanya, anda bisa mendapatkannya
saat berkunjung ke kota Gresik. Di komplek wisata religius seperti Makam Sunan
Giri dan Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim, misalnya. Atau bila anda sempat bisa
pula didapatkan di Pasar Kota Gresik, atau di toko-toko kue khas Gresik di
sepanjang Jln. Sindujoyo. Disana akan lebih banyak jajanan khas Gresik, yang
tak akan ditemukan di kota-kota lain.
Tapi seandainya anda tidak punya waktu karena tengah dalam perjalanan
melewati kota Gresik,anda bisa berhenti sejenak di Jln. Veteran, di seberang
Gedung Wisma Ahamad Yani]]berderet toko-toko kue yang menyediakan pudak yang
tergantung dalam rangkaian-rangkaian yang masing-masing berisi lima biji kue.
Tapi jangan lupa, mintalah yang paling baru/segar.
Namun bila anda memang tak pernah punya kesempatan, pesankan saja oleh-oleh
dari teman anda yang akan datang dari kota Gresik. Bagus Cahyono mengucapkan
Selamat berbelanja !
Kue khas Gresik lainnya : – Jubung, jenang ketan berwarna hitam dalam
tabung Ope,dengan taburan biji wijen. – Ayas, jenang ketan warna-warni dalam
bentuk potongan-potongan kecil, juga bertabur wijen. – Nasi Krawu, nasi punel
dengan lauk olahan daging yang dicabik-cabik serta bumbu kelapa dan sambal yang
sangat khas. – Dan banyak lagi yang lainya.
SUMBER : fikri
0 komentar:
Posting Komentar